Friday, 20 February 2015

Cara Mudah Budidaya Melon di Polybag


Untuk mendukung pengembangan budidaya melon secara intensif dalam skala agribisnis, diperlukan ketersediaan paket teknologi budidaya dan pasca panen yang memadai juga berbentuk informasi kelayakan aspek teknis, ekonomis, maupun sosial budaya dari komoditas ini.Budidaya melon dapat diarahkan pada upaya menunjang peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, pengurangan impor dan peningkatan ekspor, perluasan kesempatan kerja dan wirausahtani, peningkatan kualitas lingkungan.

Siapa yang tidak mengenal Melon ( Cucumis melo, L) adalah tanaman semusim yang tumbuh menjalar mirip tanaman ketimun. Tanaman melon dapat dirambatkan pada turus bambu atau dijalarkan seperti semangka. Dari ketiak daun tumbuh tunas – tunas baru dan apabila dibiarkan membentuk banyak cabang

I. ALAT DAN BAHAN

Alat Perlengkapan :
  • Polybag ukuran. 37 cm x 40 cm
  • Lahan untuk pertanaman melon
  • Lanjaran dari bambu, Reng Kayu ukuran 2 x 4 cm
  • Paku ukuran 2 – inch
  • Tali Rapia. Slang plastik ½ inch 10 m
  • Gunting dan pisau pemotong

Saprodi
Benih melon, Pupuk Kandang, Pupuk NPK, Urea, Kapur, Insektisida, Fungsisida, Herbisida

2. Budidaya dengan system polybag ( kantong plastik) menyesuaikan dengan kondisi lahan dan iklim saat itu, dengan pelaksanaan
a.Pengolahan Tanah
  Media tanah untuk mengisi polybag terdiri dari tanah, pasir, abu sekam, pupuk kandnag dengan
   perbandingan 1 : 1 : 1
b.Pesemaian
   Bersamaan dengan mengisi polybag dilakukan penyemaian benih melon pada media pesemaian
c.Penanaman
Setelah pesemaian berumur sekitar 14 hari dilakukan penanaman pada polyabg, satu batang setiap polybag, dengan jarak penempatan ploybag 50cm x 75 cm.
d.Pemeliharaan
  • Pemasangan lanjaran dilakukan saat tanaman mulai merambat atau sekitar umur 5 – 8 hari setelah tanam, sambil diatur arah rambatannya
  • Pemangkasan, pemangkasn sangat penting dilakukan karena akan mempengaruhi prtumbuhan dn produktivitas tanaman, menginat pertumbuhannya sangat cepat maka pemangkasan harud silakukan setiap hari agar pertumbuhan cabang belum terlalu panjang. Cabang yang muncul dari ketiak daun pertama sampai daun kedelapan dipotong, dan dari daun kesmbilan sampai daun ketigabelas cabang yang tumbuh dipelihara untuk pembuahan setelah daun ketigabelas tidak perlu lagi ada cabang yang dipelihara hingga daun ketujuh belas batang dipotong.
  • Pemupukan, pupuk dasar menggunakan pupuk Mutiara 15 gram/polybag diberikan padasaat mengisi polybag, pupuk susulan masing-masing 10 gr/ polybag setiap setengah bulan sekali.
  • Seleksi buah, buah yang dipelihara maksimal dua biji setiap pohon diambil dari cabang ke 9 sampai cabang ke 13 untuk mendapatkan buah yang optimal
  • Penyiangan, dilakukan setiap setengah bulan sekali atau melihat kondisi lahan
  • Pengendalian OPT, hama yang menyerang diantaranya adalahkunang-kunang , ulat pucuk sedang penyakit yang menyerang adalah penyakit antraknosa dan karat daun. Pengendalian lebih banyak secara fisk mekanis dan untuk penyakit menggunakan fungsida Bion – M atau merk lain
e. Panen, melon mulai berbuah sejak umur 20 hari setelah tanam, buah yang sidah diseleksi dipelihara sampai
    umur sekitar 60 sudah siap panan, dengan ciri – ciri :

  • Untuk varieta Slyroket ciri buah setiap panen adalah net yang terbentuk pada kulit buah terlihat sudah rapat
  • Warna kulit buah mulai putih kekuningan
  • Warna kulit buah putih mulai kekuningan
  • Pada tangkai buah terbantuk cincin /lingkaran retak retak
  • Tercium aroma yang khas aroma melon

Thursday, 19 February 2015

CARA BUDIDAYA PEPAYA

SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 700 - 1000 mdpl, curah hujan 1000 - 2000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 - 26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.

PEMBIBITAN
1. Persyaratan Bibit/Benih - Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh. - Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.

2. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan perangasang tunbuh dosis 0,5 ml/liter selama 1-2 jam, ditiriskan , kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan.

3. Teknik Penyemaian Benih
- Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
- Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun.

4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
  Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5 - 10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. Semprotkan  dosis 10 ml/liter seminggu sekali .

5. Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2 - 3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM
1. Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.

2. Pembentukan Bedengan
- Bentuk bedengan berukuran lebar 200 - 250 cm, tinggi 20 - 30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm.
- Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.

3. Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.

TEKNIK PENANAMAN
1. Pembuatan Lubang Tanam
- Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari.
 - Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2 - 3 compos yang  telah difermentasi, semprot dengan larutan POC  dosis 10 ml/lt
-  Lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman.
- Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang - lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.


2. Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.

PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.

2. Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

3. Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

4. Pemupukan
- Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.
Cara pemberian pupuk:
- Tiga minggu setelah tanam beri pupuk kimia/pohon, 10 gram Urea, 15 gram TSP dan 10 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
- Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi  20 gram Urea, 30 gram TSP, dan 20 gram KCl
- Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi, 20 gram Urea, 30 gramTSP, 20 gram KCl
- Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan  20 gram Urea, 30 gramTSP, dan 30 gram KCl
- Lakukan penyemprotan dengan larutan pupuk perangsang daun  dosis 10 ml/lt air setiap 2 - 3 minggu sekali,setelah tanam sampai umur 2-3 bulan.
- Setelah umur 3 bulan semprot dengan pupuk perangsang buah10 ml/lt air, 
- Penyemprotan hati - hati pada saat berbunga agar tidak kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan.

5. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.

HAMA DAN PENYAKIT
Kutu tanaman (Aphid sp., Tungau). Badan halus panjang 2 - 3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut. Pengendalian : semprot pestisida Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda. Penyakit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta  kocor dengan larutan fungisida sesuai dosis yang dianjurkan
 Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati. Pengendalian : Siramkan pestisida furadan seuai dengan dosis yang dianjurkan ke lubang tanam

PANEN DAN PASCA PANEN
1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.

2. Cara Panen
Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan dengan menggunakan "songgo" (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).

3. Periode Panen Panen dilakukan setiap 7 hari sekali.




MEMANFAATKAN PEKARANGAN RUMAH DENGAN BUDIDAYA CABE RAWIT ORGANIK  DALAM POLYBAG

Benih
·         Benih cabe dapat dibeli di toko pertanian setempat.
·         Benih yang akan ditanam diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang.
·         Sebelum tanam di tempat permanen (polybag), sebaiknya benih disemai dulu dalam wadah semai yang dapat berupa bak plastik atau kayu dengan ketebalan sekitar 10 cm yang dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air(drainase).

Persiapannya sbb : 
·         Isikan dalam wadah semai media berupa tanah pasir, dan pupuk kandang fermentasi dengan perbandingan 1 : 1, semprotkan em4  ml/lt air  merata dipermukaan media semai. Media ini disiapkan 1 minggu sebelum penyemaian benih. 
·         Benih yang akan ditanam, sebelumnya direndam dalam air hangat (50 derajat Celcius) . Lebih baik lagi bila diberi larutan ( dosis 10 ml/ ltr air , selama 30 menit s/d 1 jam, tiriskan, kemudian diperam selama 2 – 3 hari. 
·         Tebarkan benih secara merata di media persemaian, bila mungkin beri jarak antar benih 5 x 5 cm sehingga waktu tanaman dipindah/dicabut, akarnya tidak rusak. Usahakan waktu benih ditanam diatasnya ditutup selapis tipis tanah, . semprotkan em4  dosis 10 ml/lt air merata. Kemudian letakkan wadah semai tersebut di tempat teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media semai tetap lembab. 

Pembibitan
·         Benih yang telah berkecambah atau bibit cabe umur 10-14 hari (biasanya telah tumbuh sepasang daun) sudah dapat dipindahkan ke tempat pembibitan.
·         Siapkan tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm atau bumbungan dari bahan daun pisang sehingga lebih murah harganya. Masukkan ke dalamnya campuran tanah, pasir dan pupuk kandang fermentasi, kocor media tanam dgn larutan POC dosis 10 ml/ltr 
·         Pindahkan bibit cabe ke wadah pembibitan dengan hati-hati. Pada saat bibit ditanam di bumbungan, tanah di sekitar akar tanaman ditekan-tekan agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat teduh dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya. Pembibitan ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat pemindahan di tempat terbuka. 
·         Bibit bisa ditanam di polybag  setelah berumur 15 - 20 hari.

Persiapan Media Tanam Polybag 
·         Siapkan polybag tempat penanaman yang berlubang kiri kanannya untuk pengaturan air.
·         Masukkan media tanam ke dalamnya berupa campuran tanah, arang sekam, & pupuk kandang fermentasi dgn perbandingan 1: 1 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag.
·         Semprotkan EM4( dosis 10 ml/lt air )  untuk menetralisir bakteri pengganggu dalam media tanah. 
·         Tambahkan 5 gr NPK sebagai pupuk dasar per tanaman. Kemudian siram dengan larutan EM4 ( dosis 10 ml/ltr air ) agar pupuk larut dalam media tanam. 

Penanaman
·         Pilih bibit cabe yang baik yaitu pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama penyakit.
·         Tanam bibit tersebut di polybag penanaman. Wadah media bibit harus dibuka dulu sebelum ditanam. Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas. Bila wadah bibit memakai bumbungan pisang langsung ditanam karena daun tersebut akan hancur sendiri. Tanam bibit bibit tepat di bagian tengah, tambahkan media tanahnya hingga mencapai sekitar 2 cm bibir polybag.
·         Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
·         Kemudian siram dengan larutan em4 ( dosis 10 ml/ltr air )

Pemeliharaan 

·         Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media tanah polybag.
·         Lakukan pemupukan susulan 5 gr NPK per tanaman pada umur 30 dan 60 hari setelah tanam, dan penyemprotan POC I 10 ml/ltr air
·         Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan buang bunga yang pertama kali muncul.
·         Untuk mengendalikan hama lalat buah penyebab busuk buah, pasang jebakan yang diberi Antraxtan spt petrogenol.
·         Sedang untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid dengancairan fermaentasi daun sirsak dosis 10 ml/ltr air 
·         Untuk penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan gunakan larutan  vermentasi bawang putih  dosis 10 ml/ltr air 
·         Untuk menekan  serangan penyakit krn bakteri gunakan em4 dosis 10ml/ltr

 Panen.
·         Cabe rawit dapat dipanen umur sekitar 80 hari setelah tanam.
·         Pemetikan cabe dapat dilakukan 1-2 kali seminggu disesuaikan dengan kebutuhan.
·         Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah.
·          Lakukan penyemprotan larutan pupuk daun dosis 10 ml/ltr air setiap sesudah proses pemetikan buah.supaya tanaman teap rajin berbuah.